RSS

FF | I Sesang geu nuguboda neol saranghagesseo | Febri Safina | OneShoot


Happy Reading guyss...^^

Title : I Sesang geu nuguboda neol saranghagesseo ( I will love you more than anyone in this world)
Author : Febri Safrina a.k.a Han Jimun / pacar Yoo Seung Ho #plakk
Cast :
Yoo Seung Ho (Korean Actor)
Lee Ji Eun (IU)
Genre : Romance
Leght : Oneshoot
Word :
Author note : jangan lupa sih di RCL note. Kalo banyak yang RCL pasti aku buat lagi.. loh (?)
Geure dari pada ngebacot gak penting lebih baik kajja kita mulai saja cerita ini..

Happy Reading^^
Bismillahirrohmanirrohim^^ Fighting^^

Ji Eun pov
Aigoo, lagi-lagi hari seperti ini terulang lagi, haduh bagaimana bisa aku kesiangan untuk yang kesekian kalinya. Eomma sih kenapa harus pergi segala jadi tidak ada yang membangunkanku. Omona sekarang sudah jam berapa..
“mwo? Jam setangah 7? Omo apa yang harus aku lakukan?” aku terus mundar mandir dikamar mencari sesuatu yang aku tidak tahu apa yang sedang aku cari itu.
“ya! Lee Ji Eun-ssi kajja kita berangkat, kau tahu kita ada penelitian hari ini, kajja” teriak seorang namja yang kutahu ia adalah Seung ho, sahabat kecilku hingga sekarang.
Aku segera berlari menuju pintu luar untuk memberitahunya bahwa aku belum mandi sama sekali. “jakkaman-yo Seung Ho-ah, aku segera datang” teriakku dari dalam rumah tak kalah dengan suara teriakannya.
“Seung ho-ya” aku hanya mengeluarkan kepalaku dari pintu aku tidak ingin ia tahu kalau aku belum mandi, ini sungguh memalukan.
“ya! Apa yang kau lakukan, palli kita berangkat. Atau kau..?” aku terpaksa memotong ucapannya.
“ahahah bisa tunggu sebentar ne, jeball tunggu ne..”aku memasang tampang memohonku padanya.
“huh? Apa kau tidur larut malam huh? Lihat matamu ada lingkaran hitam.” Dia malah menceramahiku. Beraninya dia!
“Ya! Aku ini mengerjakan tugas penelitian , arasseo? Tunggu aku ne, aku akan mandi sebentar saja, ara?” aku kembali masuk kedalam rumah dan tak lupa menyuruhnya untuk menungguku didalam. Aku tidak ingin mendpat julukan “tuan rumah jahat yang membiarkan tamu diluar”.
Ji Eun pov end

Seung Ho Pov

entah mengapa? Walaupun yeoja ini bisa dibilang babo, ceroboh, dan mungkin agak aneh, tapi aku menyukainya. Orang berpikir aku agak gila jika aku menyukai yeoja ini, dia sama sekali bukan tipeku menurut mereka. Tapi apapun yang mereka katakan tentangnya aku tidak pernah mendengarkannya. Karena aku percaya Lee Ji eun adalah yeoja yang baik dan pantas untuk jadi yeoja yang kusukai.
“Ji Eun-ah , palliwa, kita sudah hampir terlambat.” Aku memanggilnya namun yang kudengar hanya suara gaduh dilantai atas, seperti ada barang-barang yang jatuh dan tertimpa seseorang.
“Aww” yang kutahu itu adalah jeritan Ji Eun. Segera aku berlari menuju lantai atas melihat apa yang terjadi.
“Aigoo, Lee Ji Eun kecerobohanmu itu sudah tingkat berapa? Hingga bisa seceroboh ini? Huh? Coba aku lihat kakimu.” Iapun mengulurkan kakinya padaku, terlihat memar disekitar pergelangan kakinya. Sepertinya ia terkilir.
“Aww, neomu apa, pelan-pelan” raut wajahnya terus menunjukkan raut kesakitan, padahal aku hanya memegang dan memijitnya perlahan.
“apa kau bisa berjalan?” tanyaku padanya sambil mencoba memapahnya untuk berjalan.
“huh? Aniya Seung Ho-ssi, mianhada aku selalu membuat repotmu. Aku hanya yeoja ceroboh.”
“hah, kajja” aku menggendong tasku didepanku dan menyodorkan punggungku padanya.
“mwo?”
“kajja, naik kepunggungku, aku akan menggendongmu, kau tahu ini hari terpenting bagi kita. Kajja palli.” Aku mempersiapkan punggungku. Terlihat dari tangannya yang sedikit gugup untuk menerima ajakanku.
“wae? Kau takut akan jatuh Ji eun-ah? Geure?”
Ia hanya terdiam untuk sesaat.
“hah, kajja, percaya padaku, aku tidak ingin kau merasa kesakitan. Menggendongmu itu bukan hal yang susah untuk kulakukan. Aku akan berusaha menahan berat tubuhmu sampai disekolah, kajja pegangan yang kuat ne.” Aku mulai berjalan perlahan, menuruni anak tangga satu persatu, aku rela waktu berhenti untuk saat ini. Ini kesempatan besar dalam hidupku dapat menggendongnya. Yeoja yang kusayangi ini.
“Seung ho-ssi” panggilnya sambil mempererat pegangannya dibahuku.
“ne, waeyo? Apa kakimu sakit?” aku mencoba menahan berat tubuhnya sambil tetap berjalan.
“aniyo, justru aku yang seharunya menanyakan padamu. Apa kakimu tidak sakit dengan menggendongku? Mianhae aku selalu menyusahkanmu.” Ia hanya membenamkan wajahnya kepunggungku.
“Ya! Kita ini sudah dekat lama, aku juga sudah sering sekali mendengarmu mengucapkan hal itu, aku tidak masalah jika kau menyusahkanku. Geure pegangan lagi yang kuat, aku akan mempercepat langkahku.” Ia mengangguk dan memegang bahuku erat.
Seung Ho pov end
Ji Eun pov

“Ya! Kita ini sudah dekat lama, aku juga sudah sering sekali mendengarmu mengucapkan hal itu, aku tidak masalah jika kau menyusahkanku. Geure pegangan lagi yang kuat, aku akan mempercepat langkahku.” aku mengangguk dan memegang bahunya erat.  Ada perasaan nyaman yang kurasa berada digendongannya. Entah ini karena aku baru kali ini digendongnya atau aku mempunyai perasaan lain padanya.
“ireona Ji Eun, ireonayo.. kau hanya yeoja babo, ceroboh” hatiku terus saja berkecamuk berbicara tak menentu.

“lihat, Seung Ho menggendong Ji Eun, aku iri padanya bisa digendong Seung Ho” ucap seorang yeoja geniit.. aku tetap membenamkan wajahku dipunggungnya.
“wae? Apa kau malu aku gendong seperti ini dan dilihat banyak orang” ucap Seung Ho sambil membenarkan gendongan tangannya.
“ah, aniyo, hanya saja,..” aku memotong ucapanku.
“hanya saja apa? Katakan saja padaku ne” aku benar-benar nyaman berada disisinya. Sepertinya aku menyukainya, benar-benar menyukainya.
“hanya saja.. “ chu~ aku mencium kilat pipinya “ Gomawo Seung Ho-ah” aku tersenyum padanya saat ia melirik kearahku.
Ia hanya menganggukkan kepalanya dan terlihat senyuman mulai tergambar dibibirnya.
“kyaa, Jieun-ah, apa yang kau lakukan? Kau mencium pipinya begitu saja.. aihh kau pasti sudah gila, lihat sekarang kau tidak berani bicara lagi dengannya. Apa kau masih mau menampakkan wajahmu didepannya setelah kau menciummu huh?” ahh hatiku terus saja berkecambuk disana.

“Geure, turunlah, kita sudah sampai. Apa kakimu masih sakit?” tanyanya sembari menurunkanku dari gendongannya.
“ne, masih berdenyut-denyut seung ho-ssi, “aku bukannya manja hanya saja memang kakiku sangat sakit sekali.
“apa perlu kita keUKS sekarang?” nampaknya ia begitu khawatir. Aku jadi semakin merasa bersalah.
“ah, UKS, aniya. Mungkin ini hanya sementara. Sebentar lagi juga baikan,”perlahan aku mulai berani menatap matanya. Tatapannya benar-benar tenang.
“wae? Gwenchana? Kenapa menatapku seperti itu Ji Eun-ah?” ia duduk disebelahku dengan gayanya yang cool menurutku.
“ya! Kau dan Ji Eun pacaran?” suara Yeoja genit itu membuatku kaget.
“diamlah urus saja urusanmu, jangan mencampuri urusanku, arasseo?” Seung Ho memang dikenal sebagai namja yang cuek, hanya saja itu tidak berlaku untukku. Karena aku dan dia berteman sejak kecil. Aku sudah tahu bagaimana sifatnya.
Yeoja genit itupun pergi meninggalkan kami berdua dibangku kami.
Aku melirik wajahnya entah penglihatan lagi tidak bagus atau mengapa wajahnya terlihat pucat dan sepertinya keluar keringat dingin dari tubuhnya.
“gwenchana?” aku memegang telapak tangannya. Omona dingin sekali tangannya.
“eoddi apa?(apa kamu sakit?) “ aku menaruh telapak tanganku didahinya. Benar dugaanku. Badannya panas.
“nan gwenchana, kakimu sudah tidak sakit lagi kan?” dia malah memikirkan kakiku bukankah iapun sedang sakit.
“Seung ho-ah”
“mwo? Kau ingin sesuatu?” dia benar-benar peduli padaku.
“aniyo, hanya saja kelas sekarang benar-benar kosong. Mereka semua pergi kemana?” aku melirik jam masih jam 07.00 KTS biasanya sudah banyak yang datang. Aku melihat kearah Seung Ho, dia sepertinya tertidur.
“Neol Saranghagesseo, i sesang geu nuguboda , Neol Saranghagesseo Seung ho-ssi, jeongmal saranghae.” Tiba-tiba saja aku mengucapkan kata-kata itu sambil melihat wajahnya yang tertidur karena kelas sepi dan kebetulan hanya ada aku dan dia dikelas aku memberanikan diri mengucapkan kata-kata itu. Namun, tanganku ditarik olehnya. Aigoo ia tidak tidur, omona apa yang harus aku katakan.
“jinjjayo?” tiba-tiba ia menatapku
“mwo?”
“yang kau katakan tadi, kau mencintaiku, dan tidak ada yang lain didunia ini?”
Aku kelabakan dibuatnya, eotteohke? Apa aku harus mengaku saja, lagian dia sudah mendengar ucapanku tadi.
Jieun pov end
Seung Ho pov
“Neol Saranghagesseo, i sesang geu nuguboda , Neol Saranghagesseo Seung ho-ssi, jeongmal saranghae.” Deg, jantungku berdetak dengan kencang mendengar Ji Eun mengucapkan kata-kata indah itu. Entah mengapa aku ingin membalasnya dengan mengucapkan ‘ Nado saranghae Lee Ji Eun,’ ingin sekali rasanya namun ia tahu aku sedang tidur, padahal mataku memang terpejam hanya telingaku tidak, aku masih dapat mendengarnya itulah mengapa ia adalah yeoja ceroboh.
Perlahan aku membuka sedikit mataku melihatnya sedang sibuk membenarkan kakinya dengan sigap aku menarik tangannya.
“Jinjjayo?” aku menanyakan kebenarannya. Apakah itu tadi hanya bercanda atau memang serius dari hatinya.
“mwo?” huh yeoja ini masih pura-pura tidak tahu juga.
“yang kau katakan tadi, kau mencintaiku, dan tidak ada yang lain didunia ini?” aku melihatnya hanya terdiam, aku yakin ia malu.
“katakanlah, aku akan mendengarkannya” aku menatapnya dan memegang tanganya.
“tanganmu dingin sekali Seung Ho-ssi? Kau sakit?” ia berusaha menghangatkan tanganku dengan mengosokkan kedua tangannya dan menempelkannya ditanganku.
“aniyo, aku hanya kelelahan, namun ketika aku mendengar kata-katamu tadi, aku merasa kita memiliki perasaan yang sama. Kau tahu aku sudah lama , lama sekali menyukaimu. Namun apa dayaku, aku tidak mempunyai keberanian untuk menyatakannya padamu.”
“jinjja? Apa yang kau suka dariku? Aku hanya yeoja babo, dan ceroboh. Sedangkan kau, namja keren, tampan, pintar, dan teliti berbeda denganku.” Ia dengan setia tetap menggosokkan tangannya padaku.
“ne, kau yeoja yang lain dari pada yang lain, kau tahu yeoja yang lain sibuk shopping sedangkan kau, hanya dirumah, yeoja lain sibuk ngegosip tapi kau malah bercanda-canda denganku” aku menatapnya menunjukkan aku serius akan perasaanku ini.
“karena pekerjaan itu membosankan. Aku lebih suka berada dirumah”
“itu yang aku suka darimu Ji Eun, kau lain dari yeojadeul lainnya.”
Untuk sesaat kami terdiam, aku menatap matanya, perlahan aku mulai mendekatkan wajahku kewajahnya, sepertinya ia gugup, aku ingin mengerjainya. Matanya sudah tertutup entah takut atau apa aku tidak tahu.
Chu~ aku mencium keningnya. Dan iapun membuka , menundukkan kepala itu kelakuan yang selalu dilakukannya ketika ia malu.
“Saranghae, i sesang geu nuguboda neol saranghagesso” aku mengulangi kata-katanya tadi. Senyumnya mulai tergambar dibibir mungilnya itu.
“would you be my girlfriend?” tanyaku padanya dengan mengharapkan ia mau menjadi kekasihku.
“hmm, geure aku mau.” Jawabnya sambil malu-malu.
Dengan perasaan gembira akupun memeluknya, rasa sakit didiriku mulai perlahan menghilang, keringat dingin itu sebenarnya bukan karena aku sakit, melainkan aku ingin menyatakan perasaanku padanya.
Ji Eun gomawo, ternyata kau juga memiliki perasaan yang sama denganku, walaupun tadinya aku berpikir bahwa cintaku hanya sepihak tapi sekarang akhirnya kau juga mengetahui perasaanku begitu pula aku..
Saranghae Lee Ji Eun. Jeongmal Saranghae.
-.-The End-.-

Jelek Yah? Typo yah? GAJE yah endingnya? Ah~ apapun yang terjadi FF ini milik Saya dengan kerja keras buatnya dan akhirnyaaa jadii juga.. 

0 komentar:

Posting Komentar